ads                  ads                 ads                 ads

Krisis Energi Listrik Kota Palu Menghambat Pertumbuhan Usaha Warga dan Investasi


Krisis listrik yang terjadi di di Kota Palu belakangan ini telah banyak meresahkan masyarakat, hal ini pula yang dituding oleh sebagian warga dikota ini sebagai dampak seringnya terjadi kebakaran dibeberapa wilayah. Kasus byar-pet (baca;mati mendadak) aliran PLN tentunya telah memberikan gambaran jelas kepada kita bahwa penanganan dibidang ini sering kali terabaikan. Akibatnya nyala lilin pengganti sinar PLN, warga kota Palu banyak yang kehilangan harta benda-nya.

Ironisnya peyebab byar-pet ini dikarenakan keterlambatan PLN mengantisipasi macetnya pasokan batubara ke pembangkit listrik. Sungguh sebuah alasan yang sulit untuk diterima oleh nalar kita, mengingat alokasi dana untuk penyediaan bahan bakar PLTU telah ditetapkan besaran jumlahnya. Untuk menetapkan besaran biaya operasional PLTU tentunya sudah dikaji terlebih dahulu, tanpa kajian yang jelas mana mungkin anggaran tersebut tersedia.

Akibat dari sering kalinya byar-pet ini keluhan dari pegusaha bermunculan khususnya kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM). Listrik yang menjadi sumber penerangan utama mereka tak kunjung membaik bahkan sebaliknya byar-pet kian memarah.

Sebut saja para pengusaha jasa foto copy, rental komputer, warnet, travel, wartel, rumah makan, toko-toko, percetakkan dan sebagainya, amat tertekan dengan keadaan byar-pet yang silih berganti. Omset pendapatan pun otomatis menurun drastis 35% -50% dari pendapatan semula. Padahal keberadaan UKM menjadi tonggak penopang perekonomian daerah ini, mengingat usaha berskala besar di kota Palu masih terbilang sedikit.

Memang permasalahan ini pelik dan tidak mungkin kita temukan pemecahannya di dalam buku theory apalagi di buku telepon. Gangguan kelangkaan bahan bakar, kerusakan mesin turbin uap, kabel yang terbakar dan gejala keanehan sistem tersebut bisa saja dikategorikan hal yang tidak diminta-minta. Akan tetapi, jika kasus ini sering kali terjadi apakah masih bisa dianggap lumrah?...

Lambatnya antisipasi dan sikap siaga para petugas PLN kita memang menjadi sorotan tajam diberbagai daerah, sayangnya mereka engan belajar dalam mengatasi permasalahan yang dapat membuat ambruk sektor dunia usaha didaerah ini dan berujung pada menurunnya pendapatan daerah dari pajak hasil usaha dan lainnya.

Kasus byar-pet memang kasus nasional, namun yang perlu dicermati masalah ini banyak menimbulkan dampak negatif dikalangan pelaku bisnis, hal ini pula yang nanti menghambat laju pertumbuhan investasi. Para investor akan berpikir dua kali lebih berat untuk berinvestasi di Kota Palu dengan kondisi aliran listrik diwilayah ini yang tak menentu.

Untuk itu peranan pemerntah Kota Palu melalui Walikota-nya selaku pengambil kebijakan strategis di executive, sangat dibutuhkan. Pemerintah sebaiknya mengkaji kembali draft usulan anggaran PLTU apakah masih layak atau perlu direfisi. Kelangkan stok batu bara bisa jadi penyebabnya adalah pembiayaan yang kurang.

Warga Kota Palu begitu berharap banyak pada pemerintah sebagai pamong masyarakat, warga amat mendambakan kenyamanan hidup, menetap dan berusaha didaerah ini. Karena kota ini dibangun dan maju berkat hasil pajak mereka. Begitu pula halnya investor, mereka butuh jaminan kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi didaerah kita, hendaknya kita semua sanggup memberikan referensi bahwa berinvestasi di Kota Palu menjanjikan keuntungan yang berlimpah selain kemudahan dan fasilitas lainnya yang memenuhi standart.

Selain itu, Pemerintah juga selayaknya mengambil langkah tegas dalam menindak setiap pelanggaran pencurian daya listrik yang dilakukan oleh sejumlah oknum. Hal ini juga sangat berpengaruh pada alokasi sumberdaya penerangan kepada warga lain yang lebih membutuhkan penerangan. Akibat tindakan pelanggaran hukum tersebut banyak warga kita yang tidak kebagian jatah penerangan.

Marilah kita belajar bersama-sama dalam mengatasi masalah ini, sebab masalah ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Baik pemerintah maupun masyarakat dibutuhkan andilnya dalam menjaga ketersediaan pasokan listrik di Kota Palu. Dengan kata lain, pemerintah Kota Palu harus bekerja lebih extra demi kesejahteraan masyarakat dan menyediakan seluas-luasnya kesempatan bagi warganya yg ingin terang benderang. Sebaliknya, Sebagai warga Kota Palu yang baik hendaknya taat akan aturan pemerintah lakukan kewajiban kita sebagaimana mestinya serta tidak berusaha untuk bertindak ceroboh dengan melakukan penyalahgunaan fasilitas umum misalnya pencurian daya listrik dan sebagainya.

Jika Semua pihak telah mengerti tugas pokok dan fungsi masing-masing yakinlah dalam waktu yang tidak berselang lama, Kota Palu akan menarik bagi siapa saja. Bisa kita bayangkan betapa indahnya apa bila semenanjung pantai terhias oleh lampu yang beraneka warna. Taman-taman bertaburan cahaya kerlap kerlip lampu nan elok, dapat mengubah suasana bagi mereka yang menyaksikan. Kita pun menanamkan rasa kebanggaan yang besar bagi kota ini.

Ayo jangan buat impian itu terlalu lama menanti, kita jelang bersama wajah kota yang baru dan berseri-seri, dengan satu yel-yel kekompakkan ”Say Goodbye” untuk Byar-Pet...Dan kita kan pasti memahami kata bijak yang berbunyi ”Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Panulis Adalah Warga Yang Taat Pajak!!

Muhammad Rizky Hidayatullah

Comments :

2 komentar to “Krisis Energi Listrik Kota Palu Menghambat Pertumbuhan Usaha Warga dan Investasi”
M. Armand Zurhaar mengatakan...
on 

Walaupun begitu
itu kan guna melakukan penghematan ENERGI

tau nggak sekarang lagi maraknya bencana.

THANKS!!
www.mcarmand.co.cc

duniasatria mengatakan...
on 

jika org2 palu masih melihat dan membanggakan orang lain daripada ikut serta atau aktif dalam berinisiatif agar permasalahn yg dhdpi dpt cepat teratasi maka jgn prnh brhrp kota kaledo akan maju. knp tdk pmbngunan yg dlu tdk dtrskan krn alasan yg primitif.mari buat forum untuk kdepan. uda dkung sy jdi gubernur. hrs pd n brani.
aq putra kaili yg lgi mnuntut ilmu ditnah jwa.
andresatria62020@yahoo.co.id

Posting Komentar